AMSTERDAM -- Filosofi "Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangu Karso, Tut Wuri Handayani" menjadi sorotan tersendiri di even DNV LV ISRS International Coference (Jumat, 12/4/2019). Direktur Operasi PT Pertamina Gas Achmad Herry menyoroti pentingnya praktik leadership yang dicontohkan tokoh nasional Indonesia itu dalam implementasi Quality, Health, Safety, Environment (QHSE). "Peran leadership tidak hanya mampu menjadi role model, tapi juga harus bisa merangkul dan mendorong semua pihak terlibat dalam penerapan QHSE menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari," paparnya.
Achmad Herry menjelaskan, sukses capaian PT Pertamina Gas mendapatkan International Sustainability Rating System (ISRS)7 level 4 dari DNV GL tak lepas dari aspek leadership. "Keberlangsungan bisnis perusahaan sangat dipengaruhi kepemimpinan. Karena itu kita angkat tema leadership di forum ini," ujarnya.
Ditambahkan Herry, Pertagas juga secara konsisten menerapkan budaya QHSE. Di tahun 2014, Pertagas mendapatkan level 4 pada ISRS7. Melalui berbagai program perbaikan, maka di tahun 2017, Pertagas berhasil meraih ISRS7 level 6. Pertagas juga mandapatkan benchmarking statement score safety management system sebesar 71% di atas rata-rata capaian industri minyak dan gas dunia yaitu 51%. "Atas keberhasilan tersebut, kami diminta sharing di forum internasional ini," tambahnya.
Selain Pertagas, Pertamina Algeria dan PT Badak NGL menjadi pembicara dari Indonesia bersanding dengan perwakilan dari 27 negara lain di dunia. "Kita akan "menjual" nilai lebih Pertagas. Ini kesempatan kita dikenal lebih luas oleh dunia internasional," pungkasnya.
DNV GL (Det Norske Veritas and Germanischer Lloyd) sendiri merupakan lembaga akreditasi dan sertifikasi dalam bidang sustainability berbasis di Norwegia. Sementara itu, ajang bergengsi ISRS Conference ini merupakan ke 7 kalinya yg di selenggarakan DNV GL.*PERTAGAS