PALEMBANG – Sejak Satuan Tugas Ramadan Idul Fitri (Satgas RAFI) 1440 H dimulai pada 21 Mei 2019, tren konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Sumbagsel menunjukkan peningkatan siginifikan, terutama BBM jenis Pertamax yang naik hingga 19.1 % untuk produk gasoline dan Bio Solar 31.9 % untuk gasoil. Satgas RAFI yang bertugas memastikan kelancaran distribusi dan keamanan stok BBM serta LPG ini akan bertugas hingga H+15, yaitu tanggal 21 Juni 2019.
“Dari rata-rata harian normal, ada peningkatan sekitar 19.1% untuk produk Pertamax, disusul Pertalite naik 11.4%, kemudian Premium 5.9%. Namun Pertamax Turbo mengalami penurunan sekitar 6.4%. Sedangkan untuk gasoil, Bio Solar masih berada di peringkat tertinggi yaitu naik 31.9%, disusul Pertamina Dex 25% dan Dexlite 17.2%,” jelas Region Manager Communication & CSR, Rifky Rakhman Yusuf.
Puncak konsumsi BBM tertinggi terjadi pada 30 Mei 2019. "Berdasarkan data yang kami terima, peningkatan konsumsi ini juga dikarenakan jumlah kendaraan yang masuk melalui ruas jalan Bakauheuni - Terbanggi Besar mencapai 18 ribuan kendaraan," ujar Rifky.
Menurutnya, jika dibanding hari-hari sebelumnya, memang tanggal 30 Mei merupakan puncak tertinggi arus mudik yang melintas di jalur Sumatera, sehingga konsumsi BBM di tanggal tersebut juga mengalami peningkatan 171% untuk Pertamax jika dibanding hari sebelumnya, dan kenaikan 130% untuk Pertalit. Sedangkan Pertamax Turbo naik 132% pada tanggal 26 Mei dan Premium mengalami penjualan tertinggi pada tanggal 28 Mei yaitu naik 115%.
Untuk produk gasoil, lanjut Rifky, tren konsumsi tertinggi Bio Solar terjadi pada 23 Mei yaitu naik 142%, Dexlite pada 25% yaitu 177% serta Pertamina Dex 259% pada 22 Mei.
Rifky berharap, melalui penyediaan varian produk untuk BBM ini, para pemudik dapat memilih produk berkualitas yang terbaik untuk kendaraannya. “Karena perjalanan mudik ini adalah perjalanan yang mencari kenyamanan, sehingga kami mengimbau para pemudik untuk menggunakan bahan bakar berkualitas seperti Pertamax Series dan Dex Series,” kata Rifky.*MOR II