PALEMBANG - PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) II Sumbagsel memastikan penyaluran dan ketersediaan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) jelang libur panjang akhir bulan dalam kondisi aman.
Unit Manager Communication, Relations & CSR Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) Umar Ibnu Hasan dalam keterangan resminya mengungkapkan pasokan BBM dan LPG saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Untuk menghadapi lonjakan permintaan BBM dan LPG, Pertamina MOR II Sumbagsel yang wilayahnya meliputi Provinsi Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Jambi dan Kepulauan Bangka Belitung terus melakukan pengamanan dan pemantauan suplai, distribusi, serta penjualan BBM dan LPG.
“Pertamina akan terus menjalin koordinasi melalui pihak internal dan eksternal guna menunjang kelancaran pasokan energi, dengan memperkuat stok, memantau kondisi di lapangan, serta melihat potensi pergerakan masyarakat ke lokasi tujuan mudik atau tempat wisata,” ujar Umar, pada Senin, 26 Oktober 2020.
Jika masih diperlukan, penyaluran BBM maupun LPG akan terus ditambah sesuai dengan kebutuhan, sementara untuk produk subsidi dan penugasan tentunya akan disesuaikan dengan kuota yang telah ditetapkan Pemerintah.
"Guna memastikan kesiapannya, kami pastikan kehandalan sarana fasilitas BBM dan LPG, ketercukupan SDM termasuk Awak Mobil Tanki (AMT) dan semua Mobil Tanki serta infrastruktur dalam kondisi maksimum," kata Umar.
Umar menambahkan, pada September 2020, tercatat konsumsi BBM nonsubisdi jenis gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) sekitar 140.000 kiloliter (KL), atau turun sekitar 6 persen dari rata-rata konsumsi sebelum COVID-19 (Januari-Februari) yaitu di kisaran 150.000 KL.
Sedangkan konsumsi BBM nonsubsidi jenis gasoil (Dex, Dexlite) pada September 2020 sebesar 4.495 KL atau meningkat 17 persen dibandingkan dengan rata-rata konsumsi sebelum COVID-19 (Januari-Februari) yaitu sektiar 3.850 KL.
Hal yang sama terjadi dengan konsumsi LPG. Selama COVID-19 konsumsi LPG sektor rumah tangga di bulan September mengalami kenaikan, untuk LPG PSO 3 kg naik sebesar 4 persen dari konsumsi normal sebelum COVID-19 (Januari-Februari) yaitu dari 43.000 metric ton (MT) menjadi 46.000 MT.
Selain itu, LPG Non-PSO pada September 2020 juga mengalami kenaikan sebesar 9 persen dibandingkan dengan rata-rata konsumsi sebelum COVID-19, yaitu dari 4.700 MT menjadi 5.100 MT.
“Mulai bergeliatnya aktivitas perkantoran, UMKM yang sempat terhenti akibat Pandemi COVID-19 masih menjadi alasan mulai naiknya konsumsi BBM dan naiknya konsumsi LPG PSO dan Non-PSO sektor rumah tangga,” jelas Umar.
Kondisi tersebut, lanjut Umar, sudah diantisipasi karena saat ini kami telah menyiapkan proyeksi penyaluran fakultatif terutama di lokasi yang menjadi tujuan mudik dan tujuan wisata untuk disalurkan menjelang libur nasional dan cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW.
“Kami prediksi kebutuhan dapur masyarakat akan meningkat. Untuk BBM, saat ini belum ada rencana penambahan stok, namun hal ini akan kami sesuaikan dengan kondisi dilapangan,” jelas Umar. *MOR II/HM