JAKARTA - Pertamina menjadi perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjadi narasumber dalam acara Forum Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Kementerian BUMN bertempat di Auditorium Adhiyana Wisma Antara, pada Selasa, 28 Juli 2020.
FGD tersebut merupakan acara untuk berbagi manfaat corporate social responsibility (CSR) dalam penerapan ISO 26000 dan sustainable development goals (SDG’s). Peserta yang hadir meliputi Perusahaan BUMN, akademisi serta Kementerian BUMN.
Vice President CSR dan SMEPP Pertamina Arya Dwi Paramita mengatakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) merupakan upaya untuk membantu Indonesia mencapai tujuan pmbangunan berkelanjutan. TJSL bertujuan meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perusahaan, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.
“TJSL itu adalah sebuah program untuk mengimplementasikan ISO 26000. ISO 26000 adalah standar CSR yang baku. Nah, dalam mendukung aspirasi Kementerian BUMN, Pertamina dipercaya menjadi narasumber yang telah menerapkan ISO 26000. Tujuannya, kami menyampaikan ISO 26000 sudah dijalankan oleh BUMN lain tapi belum familiar atau kenal jadi nanti dikurasi untuk perbaikan dan disitulah akan diperkuat,” ujarnya.
ISO 26000 merupakan pedoman untuk standar CSR secara global. ISO 26000 menyediakan standar pedoman yang bersifat sukarela mengenai tanggung tanggung jawab sosial suatu institusi yang mencakup semua sektor badan publik ataupun badan privat baik di negara berkembang maupun negara maju.
“Di ISO 26000 ada poin mengatakan harus menghindari adanya suatu ketergantungan. Dari awal Pertamina membentuk program CSR dan PKBL atau program kemitraan, dirancang untuk tidak ketergantungan. Dari situ, teman-teman BUMN sudah mulai terbuka wawasannya. CSR bukan hanya tanggung jawab sebuah fungsi kecil yang menangani CSR saja tapi tanggung jawab korporasi,” tambahnya.
Kedepannya, Pertamina menjadi salah satu perusahaan yang berkolaborasi dan akan membantu BUMN lainnya dalam melakukan kurasi konten pada perusahaan tersebut. Dengan begitu, ISO 26000 dan SDG’s akan segera terlaksana.
“Harapannya Kementeraian BUMN sudah memberikan arahan bahwa ISO 26000 akan diterakpan, dan SDG’s juga sebagai goals, serta pelaporannya mengunakan GRI. Pertamina menjadi bagian kolaborasi untuk membantu bersama-sama teman BUMN lain untuk kurasi kontennya sehingga bisa mengimplementasikan itu secepatnya,” tutupnya. *IDK/Foto: AA/HM