JATIBARANG – PT Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field yang terletak di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat ini memasuki semester akhir 2019 ini mencatat produksi minyak sebesar 7.924 bopd, (110.5% terhadap target), sedangkan produksi gas 41.9 MMscfd, (99.3% terhadap target).
Sebagai perbandingan, sepanjang tahun 2018, Jatibarang Field memproduksikan minyak sebanyak 5.586 BOPD dan gas sebesar 41,2 MMSCFD. “Produksi minyak di tahun 2019 ini sudah lebih baik dari tahun lalu dengan peningkatan mencapai 41,85% dibandingkan pada tahun 2018, sedangkan produksi gas hampir sama dengan produksi 2018, namun kami tetap berusaha mencari peluang untuk meningkatkan produksi gas, terakhir kami mendapatkan dari sumur RDG-57 sebesar 1.4 MMSCFD dari pekerjaan Work Over pada awal Mei 2019” jelas Hari Widodo, Jatibarang Field Manager.
Lebih jauh Hari menjelaskan, peningkatan produksi khususnya minyak adalah hasil dari berbagai program yang dirancang tim EPT Asset 3 yang bersinergi dengan manajemen Jatibarang Field. Di antaranya kegiatan sumuran seperti, Work Over, Re-opening sumur, dan program pengeboran sumur baru di lokasi ABG, AMJ dan yang terbaru di lokasi RDG-PJ. Adapun hasil yang didapat antara lain sumur ABG-05 dan ABG-06 berhasil menambah produksi sebanyak 502 BOPD dan 515 BOPD, ABG-04 dan AMJ-01 dengan gain produksi 97 BOPD dan 453 BOPD. Sedangkan untuk pemboran RDG-PJ yang saat ini masih berlangsung ditargetkan untuk meraup minyak 300 bopd dengan kedalaman sumur 1.978 meter.
Dengan mengedepankan inovasi tepat guna dalam setiap kegiatan operasi, PT Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field berhasil mereparasi sumur XD-03 dan XD-04 yang terletak di lepas pantai laut Jawa dengan total tambahan produksi sebesar 60 BOPD. “Di samping itu, pekerjaan konversi lifting dari gas lift ke HPU sumur JTB-176 dan stimulasi acidizing dan size up ESP BDA-05 juga membuahkan hasil sebanyak 30 BOPD dan 35 BOPD,” ucap Hari.
Selain fokus pada produksi, keberadaan perusahaan juga harus tetap memperhatikan aspek lingkungan sekitarnya. Hal ini telah diwujudkan PT Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field yang telah mendapatkan 3 penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Indramayu, yaitu dalam kategori Perusahaan/Industri Pelaksana Program CSR Bidang Lingkungan, Perusahaan/Industri yang taat dalam penyampaian pelaporan pelaksanaan pengelolaan, dan Pemantauan lingkungan hidup serta Bank Sampah Serbaguna Desa Karanganyar. Adapun Bank Sampah ini merupakan mitra binaan CSR Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field sebagai Bank Sampah yang aktif dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Baru-baru ini PT Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field juga menarima penghargaan dalam ajang Nusantara CSR Awards dengan membawa sekaligus 3 penghargaan yaitu dalam kategori Pemberdayaan Ekonomi Komunitas Dalam Program Ekonomi Kreatif Masyarakat Buta Huruf Losarang Mengeloa Pangan Tradisional Menuju Era Pemasaran Modern; Pelibatan Komunitas Dalam Penanganan Sampah dalam Program Kemitraan Partisipatif Dalam Pengelolaan Sampah Untuk Karanganyar Berjakat (Berseri, Hijau, Resik, dan Sehat); Peningkatan Mutu Pendidikan dalam Program Wanita Tani Berdaya Bongas Wetan dan Cidenok. Ini lah wujud komitmen Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field terhadap masyarakat dan lingkungan.
Dalam bidang seni budaya, PT Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field juga telah menjalankan CSR dengan menggandeng Sanggar Tari Topeng Mimi Rasinah sebagai mitra binaan. Tari Topeng sendiri merupakan kesenian khas Indramayu yang hampir tergerus seiring zaman. Melihat keprihatinan tersebut, Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field kemudian membantu menghidupkan kembali tari topeng ini dengan program Pendidikan Karakter Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kearifan Lokal untuk anak-anak sekolah yang berada di wilayah Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon.*PEP