PALU – Untuk memperkuat pengamanan di wilayah operasi Pertamina, diperlukan kerja sama dengan instansi-instansi terkait. Salah satunya adalah kerja sama yang tertuang dalam Nota Kesepahaman antara PT Pertamina EP Asset 4 Donggi Matindok Field dengan Pangkalan TNI AL Palu terkait pembinaan teritorial dalam rangka bantuan pengamanan bersama obyek vital nasional strategis untuk mengamankan aset perusahaan.
Penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut dihadiri langsung oleh Andry selaku Donggi Matindok Field Manager serta Kolonel Tommy Herlambang selaku Komandan Pangkalan TNI AL Palu, di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin (18/3/2019).
Dalam kesempatan tersebut, Tommy Herlambang menjelaskan bahwa faktor keamanan adalah hal yang sangat penting dan merupakan tantangan tersendiri bagi kegiatan operasi produksi di PT Pertamina EP.
“Dengan Wilayah operasi yang luas meliputi Kecamatan Batui, Batui Selatan, Moilong, Toili, dan Toili Barat, diperlukan strategi yang baik dan tepat untuk pengamanan objek vital nasional yang dikelola oleh Donggi Matindok Field, terangnya.
Senada dengan hal tersebut, Andry juga menyampaikan berbagai objek vital nasional yang dikelola antara lain yaitu Sumur-Sumur Migas, CPP Donggi dan CPP Matindok, serta jalur pipa gas yang terbentang puluhan kilometer. “Saat ini produksi kami berkisar di angka 850 BOPD untuk minyak atau 106 % dari target sebesar 780 BOPD, sedangkan untuk sales gas berkisar di angka 89 MMSCFD atau 105 % dari target sebesar 85 MMSCFD. Jalur pipa kami menyalurkan minyak dan gas dari CPP Donggi Matindok ke Senoro (JOB Tomori)," terang Andry.
Dengan adanya kerja sama ini diharapkan kegiatan pengamanan fasilitas produksi PT Pertamina Asset 4 Donggi Matindok Field semakin kuat, sehingga dapat menjaga usaha perusahaan dalam meningkatkan produksi migas nasional," pungkasnya.*PEP