POLEWALI MANDAR – Pertamina menyadari pentingnya menjaga ketersediaan LPG 3 Kg dengan memastikan pasokan sesuai kuota dan melakukan over supply pada momen tertentu di masing-masing daerah, namun tak dipungkiri masyarakat yang berhak masih kesulitan mendapatkannya. Hal itu dikarenakan rumah tangga menengah atas, restoran dan UMKM beromzet ratusan juta rupiah masih menggunakan LPG 3 kg. Seakan gaya hidup mereka berbanding terbalik dengan sikap mereka yang masih merampas hak masyarakat kurang mampu.
Kondisi tersebut mendorong Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) VII melakukan terobosan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar untuk menyalurkan LPG subsidi melalui E-Warung, sehingga penyediaan untuk Keluarga Miskin lebih terjamin.
E-Warung adalah program Kementerian Sosial (binaan Dinas Sosial Kabupaten) yang bertugas menyalurkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada Keluarga Miskin yang memiliki kartu identitas Keluarga Pra Sejahtera.
Secara umum, terdapat satu E-Warung di setiap desa/kelurahan dan memiliki daftar Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BPNT. Penerima tersebut adalah Keluarga Pra Sejahtera/Keluarga Miskin, artinya merekalah yang berhak mendapatkan LPG 3 subsidi.
Pertamina MOR VII melalui Sales Area Sultengbar menjadikan E-Warung sebagai pangkalan LPG 3 Kg dan hanya boleh melayani pembelian LPG 3 Kg kepada KPM.
Unit Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Laode Syarifuddin Mursali mengatakan, sejak Agustus sampai saat ini, Pertamina dan Pemkab Polewali Mandar mengujicobakan penyaluran LPG 3 Kg melalui e-warung dengan target Keluarga Sangat Miskin dan Miskin terlebih dahulu, setelah selesai semua, dilanjutkan kepada Keluarga Hampir Miskin dan Rentan Miskin.
“Per hari ini kami melakukan uji coba di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Polewali Kota sebanyak 3.251 Keluarga Miskin dan Kecamatan Wonomulyo sebanyak 2.987 Keluarga Miskin. Sampai akhir September, kami menargetkan ada tiga tambahan kecamatan, yaitu di Matakali, Mapili dan Campalagian,” ungkap Laode, pada Selasa, 15 September 2020.
Sambil berjalan, Pertamina terus mengevaluasi untuk menemukan skema dan sistem dalam sosialiasi ke KPM, pendistribusian serta monitoringnya.
“Evaluasi terus dilakukan atas beberapa kendala yang terjadi di lapangan dan langsung take action menentukan solusi, agar ke depan proses penerapan di kecamatan lain dapat lebih cepat dan mudah dilakukan. Harapannya sampai akhir tahun 2020 sudah bisa diterapkan di seluruh kecamatan di Polewali Mandar,” ujar Laode
Setelah berjalan di semua kecamatan dan semua kategori keluarga miskin, seluruh keluarga miskin dapat terjamin LPG 3 Kg. Lalu dilanjutkan penyaluran/penyediaan untuk usaha mikro. “Apabila masih ada yang menyerukan LPG 3 Kg langka, maka dapat dipastikan mereka adalah konsumen yg sebenernya tidak berhak menggunakan LPG 3 Kg.” pungkas Laode. *MOR VII/HM