JAKARTA- Pertamina kembali mengikuti ajang Public Relations Indonesia Award (PRIA) 2019 yang diselenggarakan oleh PR Indonesia. Dalam ajang kompetisi PR paling komprehensif di Indonesia ini, Pertamina mengirimkan materi untuk kategori OwnedMedia, Kanal Digital, Penanganan Krisis, Program PR, dan Program CSR.
Hari ini, Selasa (5/3/2019), Pertamina bersama dengan peserta dari entitas bisnis lainnya hadir di Gedung Dewan Pers, Jakarta, untuk mempresentasikan program PR yang diperlombakan di hadapan dewan juri yang terdiri dari pakar PR, praktisi senior PR, konsultan/agensi PR, dan tokoh asosiasi/organisasi PR. Dalam kesempatan tersebut, Manager Media Communication Pertamina Arya Dwi Paramita memaparkan tentang program PR Pertamina Satgas Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) 2018.
Arya menjelaskan alasan mengikuti ajang ini adalah sebagai tolok ukur kinerja Media Communication Pertamina sejauh mana mampu mengomunikasikan program kerja perusahaan secara efektif.
“Keikutsertaan kami di ajang ini merupakan salah satu tolok ukur kinerja PR Pertamina yang dinilai secara objektif oleh publik yang diwakili dewan juri. Dengan demikian kami jadi mengetahui apakah kinerja kami on the track atau sudah baik atau belum. Hasil ini biasanya kami gunakan untuk keperluan sharing keluar seperti di kampus terkait peran PR dalam industri,” ujarnya.
Arya mengungkapkan, materi yang dikirimkan dari Media Communication Pertamina adalah Satgas RAFI (Ramadan dan Idul Fitri), program komunikasi penanganan krisis tumpahan minyak di Balikpapan, pengelolaan komunikasi untuk bencana Palu, Donggala, serta beberapa konten CSR dan beberapa materi dari OwnedMedia seperti majalah dan kanal digital yang diproduksi oleh Energia Integrated News Room.
“Judul yang kami sajikan di tahun ini berbeda dari sebelumnya. Namun kuncinya adalah pembelajaran yang bisa kami ambil dari peristiwa yang kami handle. Lesson learned itu yang kami bukukan untuk kegiatan seperti ini. Pemilihan materi Satgas RAFI untuk dilombakan karena di masa mudik Lebaran masyarakat membutuhkan masifnya informasi dari kami sebagai penyedia energi negeri ini,” katanya.
Ia berharap, ke depannya usai perhelatan PR Indonesia Award ini ada sharing session untuk memberikan ruang improvement bagi perusahaan yang mengikuti kegiatan ini yang akan datang.
"Karena tanpa adanya feedback, kami hanya bisa menerka improvement yang bisa kami lakukan ke depannya. Semoga kami mendapatkan yang terbaik di ajang ini,” tutupnya.*