MEDAN - Cashless payment atau pembayaran non tunai bagi agen dan pangkalan elpiji terus diterapkan di Sumatera Utara. Sistem ini memungkinkan agen dan pangkalan melakukan transaksi pemesanan maupun pembayaran Elpiji secara non tunai. Sebelumnya, transaksi dan pencatatannya dilakukan secara manual.
"Lewat sistem ini, keandalan stok elpiji di agen dan pangkalan makin meningkat karena adanya verifikasi jumlah tabung Elpiji yang dibeli sesuai dengan harga tabung yang dibayarkan," tutur Roby Hervindo, Unit Manager Communication & CSR MOR I.
Sehingga, lanjut Roby, konsumen dipastikan membeli Elpiji 3 kg sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) jika membeli di pangkalan resmi Pertamina. Transaksi non tunai ini memungkinkan pangkalan melakukan pemesanan dan pembayaran Elpiji pada agen melalui mobile dan SMS banking.
Keuntungan lainnya, agen Elpiji dapat melakukan pencatatan transaksi secara waktu nyata (real time) dan otomatis sehingga lebih akurat. Di sisi lain, sistem ini juga meningkatkan sisi keamanan serta Pertamina dapat meningkatkan monitoring penyaluran Elpiji pada agen dan pangkalan.
Ke depannya, sistem ini juga akan mendukung penerapan distribusi Elpiji tertutup yang rencananya diterapkan pemerintah melalui Kementerian ESDM pada tahun depan.
"Saat ini dari total 223 agen Elpiji di Sumut, 212 agen telah menerapkan cashless payment system. Sementara untuk pangkalan Elpiji, sejumlah hampir 7,000 dari total 9,150 pangkalan Elpiji sudah menerapkan,” kata Roby. Pihaknya juga optimis, hingga akhir tahun 2019 seluruh pangkalan Elpiji di Riau telah menerapkan sistem ini.
Sedangkan untuk wilayah Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I Sumbagut, sebanyak 461 dari total 489 agen atau 94 persen sudah menerapkan sistem ini. Untuk pangkalan, lebih dari 16 ribu dari total 21 ribu atau 76 persen sudah menerapkannya. Akhir tahun ini ditargetkan seluruh agen dan pangkalan di wilayah MOR I sudah 100 persen menerapkan.
Pada setiap aplikasi bank ini, terhubung host-to-host dengan Sistem Monitoring Penyaluran LPG 3 kg (Simol3k) Pertamina. Integrasi sistem ini juga mempermudah Pertamina dalam memonitor penyaluran Elpiji 3 kg yang disalurkan baik kepada Agen maupun pangkalan.
Adapun hingga Juli 2019, konsumsi Elpiji bersubsidi 3kg di wilayah Sumut mencapai hampir lebih dari 18,7 juta tabung. Sedangkan konsumsi Elpiji non subsidi Bright Gas 5,5 kg dan 12 kg mencapai hampir 350 ribu dan lebih dari 109 ribu tabung.*MOR I