BALI -- Antusiasme 300 peserta Forum Sinergi Pertamina Group 2019 sangat terlihat ketika mereka dibagi dalam menjadi empat stream untuk merumuskan program kerja bersama, pada Kamis (21/3/2019). Masing-masing pihak menyampaikan kompetensi atau kapabilitas yang dimiliki sebagai penerima pekerjaan, sementara itu sebagian lainnya berperan sebagai pemberi pekerjaan.
Eko Ricky, Manajer Marketing Subsidiary Management Pertamina menyampaikan, "Inilah saatnya seluruh elemen anggota Pertamina Group menunjukkan kapabilitasnya masing-masing. Dengan demikian, potensi pengelolaan jasa dan produk yang bisa dikerjakan antar anggota Pertamina Group bisa dihandle bersama."
Seperti diketahui, setidaknya ada 6.000 potensi pekerjaan yang kemudian diseleksi menjadi 1.800 potensi rencana kerja yang betul-betul harus dikoordinasikan di pertamina Group untuk menghasilkan kerja sama riil tanpa tumpang tindih.
Menurut Direktur Keuangan PT Pertamina Training & Consulting-PTC Iswina Dwi Y, forum ini menjadi saat yang tepat bagi PTC menjelaskan kapabilitasnya. "Di forum ini, kami menawarkan program Manajemen 14.000 Man Power Supply di Shipping. Sebelumnya hal ini dikerjakan vendor luar. Nah, kami memiliki program digitalisasi pengelolaan Man Power Supply Management yang merupakan Competitive Advantage bagi PTC," ujarnya.
Hal yang sama disampaikan VP Marketing PT Pertamina Trans Kontinental Monica Oktaria Yos. "Kesempatan ini menjadi hal yang baik sekali khususnya bagi PTK yang fokus bisnisnya pada shipping activities, integrated one stop shipping marine support dan bisnis lainnya. Saat ini kita banyak bersinergi terutama dengan Pertamina Shipping namun kita membuka kesempatan tidak hanya sebagai penerima pekerjaan di induk saja tapi juga di anak perusahaan Pertamina lainnya, misalnya PTK dengan PIS serta afiliasi Pertamina pemberi kerja lainnya," ujarnya.
Menurutnya, berapa rencana kerja tersebut kemudian akan disusun menjadi MoU. "Ada beberapa potensi yang bisa dimaksimalkan seperti penyediaan kapal baru/second, sewa menyewa kapal dan keagenan kapal," imbuhnya.
Pembahasan Program Kerja berlangsung dinamis, masing masing peserta tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Jika program kerja diselesaikan, akan diwujudkan ke dalam MOU dan diharapkan bisa berwujud kontrak riil yang menghasilkan value.*RIN