JAKARTA - Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina menyelenggarakan kegiatan media gathering secara virtual dengan pers pada Kamis 24 Juni 2021. Acara tersebut dihadiri oleh 177 wartawan dari sejumlah daerah yaitu Surabaya, Gresik, Bangkalan, Tuban, Bojonegoro, Blora, Cepu, Sulawesi, dan Papua.
Acara ini menghadirkan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak, dan sejumlah narasumber lainnya, yakni Iwan Ridwan Faizal, Manager Relations Regional Indonesia Timur, Hermansyah Y. Nasroen Senior Manager External Communication & Stakeholders Relation Subholding Upstream Pertamina Nurwahidi, Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa, dan Mellysa Widyastuti dari Ayo Media Network yang memaparkan tentang digital marketing.
Dalam paparannya, Emil mengajak pelaku industri hulu migas agar berpartisipasi dalam pembangunan di daerah operasinya, terutama di sektor usaha mikro kecil menengah. “Saya ingin mengajak pelaku industri migas agar meningkatkan belanja industri kreatif dalam belanja komponen korporasi. Kita tahu kebutuhan terhadap energi primer tetap ada dan kami yakin ini jadi industri stabil (pada masa pandemi). Jadi kami berharap industri migas berkolaborasi dalam meningkatkan daya saing pelaku UMKM termasuk dalam digitalisasi,” katanya.
Ajakan ini disambut baik Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa, Nurwahidi. Apalagi selama ini pelaku industri hulu migas sudah banyak berperan pada masyarakat lingkungan sekitar dengan dukungan media massa. Itulah kenapa ia juga menyambut baik acara silaturahmi bersama media tersebut sebagai bagian dari peningkatan kerjasama aktif pelaku industri hulu migas.
“Peran dari rekan media dalam mendukung industri migas sangat besar, dengan membantu menyiarkan informasi dan kontribusi industri migas baik secara pemenuhan energi dan program program kemasyarakatan,” jelasnya.
Sementara itu Iwan Ridwan Faizal, Manager Relations Regional Indonesia Timur dalam sambutannya menyampaikan bahwa Regional Indonesia Timur ini beroperasi di Wilayah Jawa Timur, Sulawesi, dan Papua yang terbagi menjadi beberapa zona, “Selain sebagai ajang silaturahmi dengan media, acara ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada para jurnalis mengenai pengelolaan wilayah operasi saat ini secara regionalisasi. Tentu regionalisasi sesuatu yang baik, karena menjadikan organisasi menjadi lean, agile dan efisien,” jelas Iwan.
Hal senada disampaikan oleh Hermansyah Y. Nasroen selaku Senior Manager External Communication & Stakeholders Relation Subholding Upstream Pertamina yang menambahkan bahwa dengan model organisasi hulu pertamina saat ini diharapkan dapat meningkatkan operational excellence, daya saing dan kapabilitas perusahaan.
Pada kesempatan tersebut, Iwan juga memaparkan program-program kegiatan CSR yang dilaksanakan oleh Regional Indonesia Timur. Diantaranya program unggulan di beberapa wilayah operasi dipaparkan secara terperinci, “Tahun lalu Regional Indonesia Timur melalui Pertamina Hulu Energi WMO (PHE WMO) dan Joint Operating Body Tomori (JOB Tomori) meraih proper Emas. Tahun ini kami berupaya untuk mempertahankannya dengan melakukan beberapa inovasi program CSR,” ucap Iwan.
Tahun 2021, PHE WMO melakukan beberapa inovasi dari program yang telah berjalan sebelumnya berupa pengembangan Taman Wisata Laut Desa Labuan yang sudah cukup berkembang dengan keberhasilan dari beberapa aspek seperti peningkatan nilai ekonomi masyarakat sekitar. “Tahun 2021 ini, kami menjalankan progam inovasi lanjutannya”, tutur Iwan.
Selain itu, PHE WMO juga menjalankan program pengembangan Wisata Pasir Putih Tlangoh dan Edu Farming Bandangdaja dengan inovasi Demplot Pertanian yang menggunakan sistem irigasi tetes sehingga hemat air yang tahun ini akan dilakukan replikasi pertanian di tempat lainnya sehingga lebih luas cakupannya.
Ditempat lainnya, Pertamina EP Asset-4 Poleng field menjalankan Program Edu Green Village di Desa Doudo, Program Mangrove berupa program CMBR Lembung Paseser, dan Mangrove Sister School Lembung Paseser.
“Ada juga program unggulan pelestarian hewan langka Rusa Jawa (cervus timorensis), program Petroleum GeoHeritage, program Batik Pratiwi Krajan, Program Wana Wisata dan Edukasi Migas Kedung Pupur Pertanian dengan menerapkan SRI (Sistem of Rice Intensifikasi) organik," tambahnya.
Area Sulawesi tidak kalah semangat menjalankan program CSR, melalui Pertamina EP Asset-4, Donggi Matindok Field menjalankan program peningkatan teknologi pertanian tepat guna melalui program demplot (sawah uji coba) dan Salibu (Tanam Sekali Panen berkali-kali). PEP Asset 4- Donggi juga memiliki program peningkatan gizi balita, ibu hamil dan ibu menyusui di daerah 3 T (Terdepan, terluar dan terpencil). Sedangkan JOB Tomori yang juga beroperasi di Sulawesi menjalankan program berbasis lingkungan yang salah satunya adalah konservasi penyu.
Perhatian besar terhadap peningkatan pendidikan di Papua yang dijalankan oleh PEP Asset-4 Papua Field, berupa program bantuan pendidikan dan peningkatan kapasitas bagi anak-anak pemilik ulayat di ring satu operasi perusahaan.
“Kami selalu berupaya untuk memberikan manfaat dengan menjalankan program program pemberdayaan yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” tutup Iwan. *PHE/IN