JAKARTA – Salah satu cara yang dilakukan oleh Pertamina dalam menjaga keberlangsungan bisnis energi yaitu bersinergi dengan perusahaan-perusahaan nasional maupun internasional. Kali ini Pertamina menggandeng Kuwait Petroleum Corporation (KPC) untuk melakukan studi dalam rangka mengeksplorasi potensi minyak dan gas maupun energi baru dan terbarukan yang ada di Indonesia, Kuwait maupun di negara lainnya.
Kerja sama studi ini disepakati melalui Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dan CEO of Kuwait Petroleum Corporation (KPC), Mr. Nizar M. Al-Adsani,di Executive Lounge Kantor Pusat Pertamina, Senin (31/8).
“Hasil studi ini akan menjadi landasan untuk merumuskan kerja sama yang lebih strategis lagi ke depannya. Tidak terbatas juga untuk pemasaran, pengolahan produk energi, bahkan pembangunan dan infrastruktur industri Petrokimia,” ungkap Dwi Soetjipto.
Dwi juga mengakui bahwa akan ada banyak tantangan di masa depan. Apalagi industri minyak dan gas saat ini tengah mengalami kemerosotan karena rendahnya harga minyak dunia. Ini menjadi situasi yang sangat menantang bagi pelaku industri energi, termasuk Pertamina. Sebagai sebuah perusahaan energi nasional, Pertamina tetap menjaga keberlanjutan dalam pemenuhan kebutuhan energi di Indonesia.
Namun, pihaknya yakin dan percaya bisa mengatasi tantangan tersebut dengan tim kerja yang produktif sehingga bisa membawa Pertamina dan KPC tumbuh berkembang tanpa mengenyampingkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
Sementara itu, Nizar M. Al-Adsani dalam sambutannya menyambut baik kerja sama yang dilalui bersama Pertamina. “Kami sangat mengapresiasi dan semoga MoU ini dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan yang diharapkan,” ucap Nizar M. Al-Adsani.
Penandantanganan MoU tersebut turut dihadiri Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam, Direktur Pengolahan Pertamina, Rahmad Hardadi, COE of Kuwait Foreign Petroleum Exploration Co. K.S.C (KUFPEC), Nawaf Saud Al-Sabah dan President & CEO of Kuwait Petroleum International Ltd, Bakheet S. Al-Rashidi.•IRLI