BALI – Setelah melakukan perundingan selama lima hari di Bali, tim perunding dari Pertamina yang diwakili oleh Direktorat SDM bersama Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) berhasil merumuskan 166 materi PKB 2019-2021 dalam empat bidang, yaitu bidang umum, bidang kompensasi dan benefit, bidang pembinaan, dan bidang hubungan industrial.
Efektivitas jalannya perundingan ini sangat diapresiasi Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati yang menutup kegiatan tersebut, pada Jumat (1/3/2019).
"Saya sangat mengapresiasi atas hasil kerja keras para tim perunding, karena berhasil merumuskan dan menyelesaikan seluruh pokok pokok perubahan tanpa menyisakan pending item. Ini bukan hal mudah namun semua bisa terlaksana, " ujar Nicke.
Ia berharap rumusan perundingan PKB yang dihasilkan ini dapat menjadi guidance dalam menjalankan hubungan industrial yang mendorong keberlangsungan dan kemajuan perusahaan ke depannya setelah disepakati bersama.
Bahkan ia mengimbau agar ada pertemuan rutin antara manajemen dan pekerja agar terjadi komunikasi yang intens dan efektif antara pekerja dengan manajemen, saling memberi masukan agar dapat mendorong bisnis perusahaan untuk terus berlanjut.
Menurutnya, dengan komunikasi yang intens maka klausul yang telah disepakati bersama dapat dilaksanakan dengan konsisten.
"Kami dari manajamen akan terus mengawal implementasi PKB. Bila ada hal yang melenceng, ayo kita lakukan dialog karena kita adalah keluarga," tegas Nicke.
Hal senada disampaikan Vice President Human Capital Policy Torang Napitupulu. "Kehadiran Direksi Pertamina dalam perundingan merupakan bentuk motivasi kepada seluruh pengurus FSPPB yang telah bekerja keras merumuskan salah satu titik penting dalam pembentukan salah satu pilar untuk kelangsungan hubungan industrial perusahaan yakni terwujudnya PKB Pertamina,” tutur Torang.
Torang juga menjelaskan bahwa proses perundingan telah melalui 3 tahap penting yakni tahap verifikasi keanggotaan serikat pekerja, tahap penjaringan materi usulan dan tahap praperundingan PKB.
"Semoga melalui perundingan ini akan membawa hubungan yang lebih harmonis demi keberlangsungan perusahaan," kata Torang.
Sementara itu Presiden Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) Arie Gumilar berharap dengan selesainya perundingan tersebut menjadi hasil yang terbaik bagi pekerja dan perusahaan, sesuai dengan tema perundingan "Peran strategis Pekerja Menjaga Kelangsungan Bisnis Perusahaan”.
“Sebagai stakeholder utama perusahaan, kita harus menjaga Pertamina. BUMN ini adalah milik rakyat yang sangat diperlukan selama bangsa ini ada. Karena itu, hasil perundingan PKB ini harus dapat menjadi motivasi para pekerja dalam meningkatkan kinerja dan memberikan yang terbaik bagi perusahaan," tegas Arie.•KUN