JAKARTA – Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati beserta jajaran direksi lainnya meresmikan SUPREME (Sustainability Pertamina Expectations for HSSE Management Excellence), pada penutupan Bulan K3, di Kantor Pusat Pertamina, pada Selasa (19/2/2019).
SUPREME merupakan sistem manajemen untuk mengintegrasikan praktik-praktik HSSE terbaik berkelas dunia secara terstruktur dan sistematis pada tingkat korporat, direktorat, unit operasi, dan anak perusahaan Pertamina, serta memastikan bahwa praktik-praktik HSSE tersebut memberikan kontribusi terhadap keberlanjutan bisnis secara keseluruhan.
Menurut Nicke, SUPREME adalah manajemen sistem HSSE Pertamina berbasis manajemen risiko HSSE yang menjadi dasar standarisasi proses bisnis serta program dan administrasi HSSE di seluruh Pertamina Group.
"HSSE Management System ini mendukung HSSE Beyond Culture. HSSE sebagai way of life, dengan mengutamakan tindakan dan praktik untuk membiasakan hal yang benar, bukan membenarkan kebiasaan. Mendukung nilai-nilai kepemimpinan dalam menciptakan lingkungan kerja dan produk-produk bisnis yang memenuhi aspek-aspek HSSE yang terangkum dalam Pertamina HSSE 3 Golden rules," ujar Nicke.
Ia berpesan kepada seluruh insan Pertamina untuk melakukan hal mendasar untuk mengurangi insiden. Yaitu, patuhi semua peraturan yang ada di lokasi kerja tanpa pengecualian serta lakukan intervensi jika menemukan kondisi maupun perilaku tidak aman sehingga akan tercipta budaya saling mengingatkan. "Selain itu, di antara kita harus saling peduli dengan lingkungan sekitar," imbuhnya.
Sementara itu, Senior Vice President HSSE Korporat Pertamina Lelin Eprianto dalam laporannya menjelaskan, kinerja HSSE Pertamina pada tahun 2018 secara umum melebihi target yang telah ditetapkan dalam KPI 2018. "Secara objective jangka panjang, seluruh pengukuran audit direncanakan akan menggunakan SUPREME sebagai audit protocol tools," ungkapnya.*IN/ft.PW