SURABAYA – PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Regional (MOR) V Jatimbalinus mendapatkan dua penghargaan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, pada Selasa, 3 November 2020. Penghargaan tersebut diterima secara daring oleh Executive General Manager Pertamina Regional Jatimbalinus, C.D. Sasongko.
Penghargaan pertama yang diraih adalah Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha II, atas keberhasilan dalam mempertahankan operasional tanpa kehilangan jam kerja sebagai akibat kecelakaan sebanyak 55.275.562 jam kerja aman dalam periode waktu dari 1 Februari 2016 hingga 30 September 2020 lalu. Sedangkan penghargaan kedua adalah Patra Karya Raksa Madya untuk kategori Pembinaan Keselamatan Kerja.
Acara Penganugerahan Penghargaan tersebut dibuka langsung oleh Menteri ESDM RI, Arifin Tasrif. “Penganugerahan Penghargaan Keselamatan Migas 2020 ini merupakan ajang pemberian apresiasi kepada badan usaha di sektor Migas yang telah melalukan upaya menjaga keselamatan dan keamanan di wilayah kerja ataupun operasinya selama ini,” ujar Arifin Tasrif.
Menurutnya, sektor minyak dan gas bumi memiliki kontribusi besar bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat. “Untuk menjamin keselamatan kerja, harus dimulai dari pimpinan badan usaha dengan menempatkan keselamatan sebagai budaya yang menjadi bagian dari setiap operasi bisnisnya,” tambahnya.
Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Ego Syahrial, pada kesempatan tersebut menjelaskan, adanya pandemi COVID-19 menjadi tantangan bagi Indonesia dalam upaya meningkatkan produksi minyak dan gas bumi.
“Strategi dan langkah yang tepat dalam mengantisipasi dampak pandemi COVID-19 sangat diperlukan untuk menjamin kelancaran operasi kegiatan Migas tanpa mengabaikan keselamatan,” jelasnya.
Sementara itu, Sasongko menyampaikan, terciptanya 55 Juta jam kerja aman tersebut dicapai salah satunya dengan rutin memberikan sosialisasi dan pemahaman mengenai aspek HSSE kepada setiap pekerja yang berada di lingkungan Pertamina Regional Jatimbalinus, baik pekerja, mitra kerja, maupun kontraktor.
“Pencapaian yang berhasil diraih itu merupakan wujud keberhasilan seluruh pekerja yang berada di lingkungan Pertamina MOR V yang selalu senantiasa mengedepankan aspek safety dalam menjalankan operasi bisnis,” ujar Sasongko.
Dalam operasionalnya, Pertamina mengutamakan 4 (empat) aspek dalam Keselamatan Migas, yaitu keselamatan pekerja, keselamatan instalasi dan peralatan, keselamatan lingkungan, serta keselamatan bersama masyarakat dan umum.
“Pertamina sendiri telah memiliki Sistem Manajemen untuk mengintegrasikan praktik-praktik HSSE terbaik/ kelas dunia secara terstruktur dan sistematis, yaitu SUPREME (Sustainability Pertamina Expectations for HSSE Management Excellence),” tambah Sasongko. *MOR V/HM