Jakarta, 3 Agustus 2018 – Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui dua anak perusahaannya, PHE Offshore North West Java (PHE ONWJ) dan PHE Nunukan Company (PHE Nunukan) memperoleh dua penghargaan dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Industri Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Penghargaan tersebut diberikan kepada PHE ONWJ dan PHE Nunukan pada acara Gas Indonesia Summit & Exhibition 2018 Senin (1/8).
PHE ONWJ meraih penghargaan Exceptional Endevour in Implementing PSC Gross Split and Initiatives in Financial Compliance. Sebagai perusahaan pertama yang mengimplementasikan PSC Gross Split, PHE ONWJ menunjukkan sikap proaktif dan kooperatif yang layak menjadi pioneer dalam implementasi PSC Gross Split. Penghargaan diberikan oleh Sekretaris SKK Migas Arief Setiawan Handoko dan diterima langsung oleh General Manager PHE ONWJ Siswantoro M. Prasodjo.
Melalui PSC Gross Split, PHE ONWJ diberi keleluasaan dalam penggunaan anggaran dalam mengoperasikan Blok ONWJ, meskipun demikian, PHE ONWJ berhasil membuktikan ketaatan dalam setiap pelaporan keuangannya. Implementasi Gross Split tidak menyurutkan kegiatan eksplorasi di PHE ONWJ. Pada tahun 2018 ini, PHE ONWJ melakukan Seismik 2D di perairan Indramayu serta aktivitas pengembangan lapangan di beberapa lokasi.
Sementara itu, PHE Nunukan meraih penghargaan G&G Team of the Largest Gas Discovery in 2017. Penghargaan ini didapat karena PHE Nunukan berhasil menemukan cadangan migas sebesar 74,65 MMBO dan 852,35 BCFG atau setara dengan 229 MMBOE pada tahun 2017 dari sumur Parang-1. Penghargaan tersebut diberikan oleh Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffee Arizon Suarzin diterima oleh Sr. Geologist PHE Nunukan Meirince Purnawan.
Sumur Eksplorasi Parang-1 terletak di lepas pantai timur laut Pulau Bunyu, Kalimantan Utara. Temuan tersebut merupakan temuan cadangan minyak dan gas terbesar ke enam di dunia dan temuan terbesar di Asia Pasifik menurut lembaga riset internasional, IHS Markit.
“Penghargaan ini merupakan bukti bahwa Pertamina memiliki sumber daya manusia yang mumpuni dalam mengelola lapangan migas,” ujar PTH Direktur Utama PHE Huddie Dewanto.