Jakarta, 14 Desember 2020 - Pertamina Hulu Energi melalui anak perusahaannya Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) berhasil meraih juara pertama BPPT Innovator Awards (BIA) 2020 kategori External. Penghargaan diserahkan oleh Menteri Riset & Teknologi Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, dan Kepala BPPT Hammam Riza di Auditorium TVRI pada Kamis (10/12).
Gugus kerja Syphon Effects yang digawangi Arii Bowo, Ario Guritno, Bambang Purnomo Sidi dan Recky Tehupuring menyabet peringkat pertama melalui inovasi Ardjuna Ejector yakni inovasi sistem venturi yang didesain menggunakan Computational Fluid Dynamic.
Inovasi ini bertujuan menghasilkan efek hisap yang menghilangkan fenomena gas terperangkap di pipa dan menarik gas suar bakar, sehingga siap jual kembali. Alat ini mampu mengoptimalkan aliran produksi migas & menurunkan emisi suar bakar sehingga dapat meningkatkan produksi hingga 760 BOPD, 1 MMSCFD dan penurunan emisi 7222 ton CO2 equivalent per tahun.
Direktur Utama Pertamina Hulu Energi, Budiman Parhusip menyampaikan apresiasi kepada tim innovator. “Penghargaan BIA adalah pengakuan terhadap inovasi yang dihasilkan oleh tim ONWJ, semoga penghargaan ini juga dapat mendorong pekerja lainnya untuk terus menciptakan inovasi inovasi yang berdampak positif bagi perusahaan,” ujar Budiman.
Dalam keterangan persnya, Kepala BPPT Hammam Riza, menjelaskan pemberian penghargaan BPPT Innovator Awards yang telah berlangsung selama 3 tahun berturut turut merupakan upaya untuk mendorong dan memotivasi para pihak yang terkait pada inovasi dan penerapan teknologi agar dapat lebih meningkatkan karyanya dan menjadi contoh bagi setiap insan teknologi.
Penilaian dilakukan oleh para juri berdasarkan lima asas yang harus dipenuhi, seperti asas inovasi atau invensi, asas kreatif, asas efisien dan efektif, asas nilai tambah, serta asas manfaat.
Pada penyelengaraan tahun ini selain kategori eksternal, BIA 2020 juga memiliki kategori lain yang dilombakan yaitu Kategori Internal & Kategori Perorangan.*