JAKARTA- PT PERTAMINA HULU ENERGI (PHE), salah satu anak perusahaan PT Pertamina (Persero) di bidang portofolio dan pengelolaan eksplorasi & eksploitasi minyak dan gas bumi serta midstream bisnis gas, sepanjang 2016 membukukan pendapatan usaha sebesar USD 1,533 Milyar dengan nilai keuntungan sebesar USD 191 juta pada 2016, dengan beberapa parameter yang digunakan yaitu harga minyak USD 36,95/ barel dan harga gas USD 5,02 / mscf dengan kurs rata-rata USD 1 = Rp 13.306
Direktur Utama PHE, R. Gunung Sardjono Hadi mengatakan EBITDA margin PHE sepanjang 2016 sebesar 57,1%. Keberhasilan ini merupakan hasil dari empat etos kerja insan PHE dan AP PHE yang sering ditekankan, yakni, Be Professional, Doing The Best, Team Work dan Integrity,” ujarnya.
Pada 2016, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berhasil melebihi target produksi minyak dan gas (Migas) di tahun 2016 sebesar 101.4% dari Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2016. Produksi Minyak PHE mencapai 62.588 BOPD dan capaian produksi gas PHE sebesar 722 MMSCFD atau setara dengan 187 MBOEPD. Capaian produksi PHE ini meningkat dari target dan meningkat dari produksi di tahun 2015.
Selain capaian produksi migas, PHE juga menambah jumlah cadangan migas (2C). Dalam lima tahun terakhir sejak tahun 2011, Direktorat Eksplorasi PHE telah berhasil meningkatkan temuan cadangan (2C) dari semula 31 MMBOE menjadi 137,91 MMBOE atau rata-rata meningkat 35% setiap tahunnya.
Realisasi temuan cadangan Eksplorasi hingga Desember 2016 adalah sebesar 137,91 MMBOE, melebihi target tahun 2016 sebesar 75.58 MMBOE, atau 182%. Temuan Cadangan 2C tersebut antara lain diperoleh dari hasil Pengeboran Sumur Eksplorasi Karang Mudi-1 (JOB PPEJ) sebesar 1.01 MMBOE, kemudian hasil Study GGR sebesar 134.46 MMBOE, dan dari production tail sebesar 2.44 MMBOE.
Ditambahkan Gunung, “Dengan jiwa nasionalisme yang tinggi, PHE berupaya menghasilkan produksi migas, sehingga berkontribusi membesarkan bangsa dan mendukung ketahanan energi nasional. Saya harap semangat ini terus dilakukan pada kinerja 2017 agar lebih maju lagi dan mencapai hasil lebih signifikan”.
Fungsi QHSSE juga menjadi perhatian serius manajemen PHE dimana Zero Fatality dan penerapan CIP dalam lingkup kerja sangat diharapkan.
Tidak hanya capaian produksi dan penambahan cadangan, sejumlah penghargaan bergengsipun diraih di tahun 2016. PHE berhasil memboyong 2 (dua) piala PROPER Emas melalui dua AP PHE, yaitu PHE WMO dan JOB Pertamina-Talisman Jambi Merang. 3 PROPER Hijau dan 7 PROPER Biru dengan tidak ada merah/hitam.
Di lingkungan Pertamina, PHE meraih Best of The Best pada ajang Annual Pertamina Subsidiary Award (APSA) Tahun 2016. Selain itu, 4 (empat) AP PHE juga berhasil meraih Patra Adikriya Bhumi.
Tak hanya penghargaan nasional, penghargaan internasional juga diraih melalui Continuous Improvement Program. Di event ICQCC Bangkok PHE mendapatkan Gold Medal sedangkan di APQO New Zealand PHE meraih 3 stars atau kategori “tertinggi”
Tahun 2017 PHE telah melakukan Self Assesment atas Penerapan Good Corporate Government (GCG)untuk Tahun Buku 2016 oleh pihak independen yaitu Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dengan hasil 83,44 atau kategori “BAIK”.
Sedangkan Realisasi Anggaran Corporate Social and Responsibility (CSR) tahun 2016 mengalami peningkatan dibanding tahun 2015, sebesar 35 % hal ini disebabkan adanya pengembangan program baru yang merupakan hasil dari inovasi. Kontribusi terbesar ada pada bidang pemberdayaan masyarakat.
PHE saat ini memiliki sejumlah 57 anak perusahaan dengan 52 wilayah kerja aktif yang bergerak di bidang usaha minyak, gas, dan CBM. Selain itu juga memiliki saham pada 8 buah Perusahaan Patungan, 2 buah perusahaan afiliasi yang bergerak di bidang upstream dan midstream migas.