JAKARTA – Dukung upaya membangun generasi muda Indonesia yang tangguh dan mampu berkompetisi di tengah persaingan yang ketat Masyarakat Ekonomi ASEAN, PT Pertamina (Persero) menyelenggarakan kegiatan bertajuk ‘Energizing Campuses’.
Energizing Campuses akan mengupas tuntas mengenai tantangan yang dihadapai Indonesia dalam MEA dan memahami kesiapan negara-negara lain dalam ASEAN, urgensi komunikasi, kemampuan dan skill yang handal guna menjaga citra dan reputasi Indonesia, pemberdayaan masyarakat dan tanggung jawab sosial sebagai penunjang kesiapan menghadapi MEA. Kegiatan ini dimulai dari Universitas Indonesia sebelum digulirkan ke kampus-kampus lainnya di Indonesia.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) telah membuka selebar-lebarnya batas negara-negara ASEAN. Tidak hanya dalam konteks komoditas barang dan jasa, MEA juga menjadi ajang pembuktian daya saing sumber daya manusia di mana semua negara ASEAN akan saling membuka pintu dunia kerja untuk warga negara sesama ASEAN.
“Indonesia yang merupakan negara dengan skala ekonomi terbesar di ASEAN, menjadi pasar yang sangat menarik di segala sektor. Jika tidak dipersiapkan dengan baik, terutama kualitas sumber daya manusianya, Indonesia yang besar akan menjadi pasar yang sebenar-benarnya. Dalam konteks inilah, melalui program Energizing Campuses, Pertamina ingin berkontribusi nyata untuk mendukung upaya pembangunan SDM, khususnya generasi muda yang andal dan kompetitif,” kata Wianda.
Pertamina, kata Wianda, memiliki perhatian yang tinggi terhadap penciptaan sumber daya manusia yang mumpuni dan kompetensi tinggi di bidangnya, khususnya di sektor bisnis dan teknologi energi. Bahkan, tuturnya, baru-baru ini Pertamina melalui Pertamina Foundation telah meluncurkan Universitas Pertamina yang menunjukkan kontribusi langsung dan konkret Pertamina dalam menciptakan SDM yang berkualitas, berdaya saing tinggi, dan berwawasan global.
“Universitas Pertamina mulai membuka pendaftaran bagi mahasiswa baru program sarjana tahun ajaran 2016/2017 pada April mendatang. Ada 1.000 kursi yang tersedia atau 60 orang mahasiswa per program studi di Universias Pertamina yang jumlahnya sebanyak 15 program studi dari enam fakultas,” ungkap Wianda.
Ke enam fakultas tersebut adalah Fakultas Teknologi Eksplorasi dan Produksi dengan tiga program studi (prodi), yaitu teknik geofisika, teknik geologi, dan teknik perminyakan. Kemudian, Fakultas Perencanaan dan Infrastruktur dengan dua prodi, yaitu teknik sipil dan teknik lingkungan; dan Fakultas Teknologi Industri dengan empat prodi, yaitu teknik elektro, teknik mesin, teknik kimia, dan teknik logistik.