Balikpapab (14/03) – Sejak diluncurkannya Bright Gas 5,5 Kg di Samarinda, konsumsi Bright Gas 5,5 Kg terus meningkat. Hingga saat ini tercatat konsumsi Bright Gas berada di level 34 MT/bulan naik 44% dari rata-rata bulanan pada tahun 2016 yang hanya 19 MT/bulan. “Dengan peningkatan ini si pinky banyak digemari kalangan ibu-ibu karena fitur-fitur produknya, peningkatan juga terdapat pada Bright gas 12 Kg”, ungkap Alicia Irzanova, Area Manager Communication & Relations Kalimantan.
Saat ini tercatat program trade in tabung 3 Kg ke 5,5 Kg telah mencapai 4300 unit tabung. Pertamina juga tengah melakukan sosialisasi penggunaan Bright Gas 5,5 Kg kepada PNS di wilayah Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur. Sebelumnya Pertamina telah menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kota Samarinda, dan dalam waktu dekat juga akan melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kota Balikpapan. Pada jenis produk Bright gas 12 Kg, juga terjadi peningkatan konsumsi sebesar 17%, dari rata-rata bulanan 195 MT/bulan ditahun 2016 menjadi 236 MT/bulan di tahun 2017.
Si Pinky dengan berat kosong tabung hanya 7,1 Kg dan total berat termasuk isi hanya sekitar 12,6 Kg, menjadikannya lebih ringan dari segalon air mineral, dan mudah diangkat oleh para ibu rumah tangga. Bright Gas 5.5 kg ini menawarkan tiga kelebihan bagi konsumen. Pertama, lebih aman dengan fitur katup ganda yang mengadopsi teknologi Double Spindle Valve System (DSVS) sehingga 2 kali lebih aman dalam mencegah kebocoran pada kepala tabung. Kedua, fitur keamanan diperkuat dengan adanya tambahan segel resmi Pertamina yang dilengkapi dengan hologram fitur OCS (Optical Color Switch) yang telah memperoleh paten dan tidak dapat dipalsukan. Fitur ini hampir sama dengan teknologi yang digunakan dalam benang pengaman uang kertas dan dokumen-dokumen berharga lainnya. Ketiga, guna menciptakan kenyamanan dalam melakukan pemesanan, Bright Gas 5,5 Kg juga dapat dilakukan pemesanan melalui layanan terpusat di Pertamina Contact Center (1-500-000). "Kita harapkan penyebarannya merata di seluruh Kabupaten dan Kota yang ada di Kalimantan Timur sehingga bisa terus dinikmati masyarakat," tutupnya.