JAKARTA – PT Pertamina (Persero) bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Bank BRI mulai meluncurkan Kartu BBM Nelayan sebagai upaya bersama untuk memastikan BBM bersubsidi nelayan tepat sasaran. Kartu BBM Nelayan ini merupakan pengembangan lanjutan dari Fuel Card untuk kendaraan trasportasi darat yang telah sukses diterapkan di Batam.
“Melalui penggunaan Kartu BBM Nelayan diharapkan penyaluran BBM bersubisdi nelayan akan lebih tepat sasaran karena sistem kartu ini memungkinkan penerapan satu kapal hanya bisa mendapatkan satu kartu dengan kuota BBM bersubsidi untuk masing-masing kapal yang akan ditentukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dengan kata lain, Kartu BBM Nelayan ini menjadikan penyaluran BBM bersubsidi hanya kepada nelayan yang berhak. Nelayan tersebut juga dapat mengetahui dengan pasti berapa banyak BBM bersubisidi yang tersisa yang menjadi haknya dalam suatu periode tertentu,” kata Hanung dalam acara Soft launching ‘Kartu BBM Nelayan’ di SPDN 39.141.17 Cilincing, Jakarta Utara.
Sejak Juni 2014, Kartu BBM Nelayan telah diujicobakan penggunaannya di SPDN Cilincing. Hingga saat ini, SPDN Cilincing melayani sekitar 158 kapal terdaftar dengan alokasi BBM bersubsidi sekitar 288 KL per bulan. Setiap transaksi dapat dipantau secara langsung melalui server KKP, SKPD, Pertamina dan juga BRI. Untuk memperoleh Kartu BBM Nelayan, nelayan membuka rekening tabungan yang selanjutnya mendaftarkan kartu tersebut kepada SKPD (Saturan Kerja Perangkat Daerah; Suku Dinas Perikanan dan Kelautan) untuk memperoleh kuota BBM. Dalam Kartu BBM Nelayan akan terdata nama pemilik, nama kapal, dan kuota bulanan sehingga penggunaan kartu ini dapat dimanfaatkan pemerintah untuk mendata kembali jumlah kapal nelayan sekaligus juga sebagai dasar penetapan kuota BBM bersubsidi untuk nelayan.
Hanung melanjutkan, setelah dibagikan di SPDN Cilincing, Kartu BBM Nelayan juga akan dibagikan kepada nelayan di daerah lain. “Sampai dengan akhir tahun, kami targetkan Fuel Card sudah bisa diterapkan di Tegal, Jawa Tengah, dan Lamongan, Jawa Timur. Sampai dengan akhir tahun, sekitar 2.400kapal kami targetkan sudah dilengkapi dengan Kartu BBM Nelayan.”