Makassar – Merespon peningkatan konsumsi elpiji 3 Kg dan memastikan masyarakat miskin mendapat elpiji sesuai HET, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VII kembali menambah pasokan elpiji 3 Kg sebanyak 30.800 tabung di wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar).
Unit Manager Communication & CSR MOR VII, M. Roby Hervindo mengatakan penambahan tetap dilakukan meskipun hingga bulan Agustus 2018, penyaluran elpiji 3 Kg di 9 kabupaten ini telah melebihi kuota yang ditetapkan oleh pemerintah. Contohnya di Kabupaten Wajo yang telah mencapai 182.433 tabung melebihi kuota.
Padahal berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Wajo, penduduk miskin di Wajo berkisar 31 ribu jiwa. Maka, jika dihitung secara kasar perbandingan antara masyarakat miskin dan alokasi elpiji, dalam 1 bulan per penduduk miskin Wajo seharusnya bisa memperoleh hingga 10 tabung elpiji 3 Kg.
Namun kenyataannya masih banyak terdapat penyalahgunaan elpiji 3 Kg yang tidak tepat sasaran. Misalnya di Kabupaten Gowa, ditemukan elpiji digunakan untuk bahan bakar pompa air persawahan.
“Jika peruntukkan elpiji 3 Kg tepat sasaran maka semestinya alokasi yang diberikan mencukupi. Jika terus disalahgunakan, penambahan tidak akan efektif memenuhi kebutuhan masyarakat miskin. Karenanya kami mengajak agar semua pihak ikut mengawasi penyaluran sehingga tepat sasaran, dan agar pihak-pihak yang tidak berhak beralih menggunakan elpiji non subsidi” jelas Roby.
Penambahan alokasi elpiji 3 Kg di 9 kabupaten ini disalurkan melalui mekanisme operasi pasar yang tersebar di Kabupaten Wajo, Parepare, Luwu, Luwu Timur, Mamuju, Gowa, Sinjai, Barru dan Polewali Mandar. Operasi pasar di kesembilan lokasi tersebut digelar secara bertahap mulai tanggal 28 Agustus 2018 hingga 3 September 2018.
Pasokan 30.800 tabung elpiji 3 Kg ini disalurkan ke Kabupaten Wajo 11.200 tabung, Parepare 2.240 tabung, Luwu 2.240 tabung, Luwu Timur 1.120 tabung, Mamuju 1.680 tabung, Gowa 1.680 tabung, Sinjai 3.360 tabung, Barru 5.040 tabung dan kabupaten Polewali Mandar 2.240 tabung.
“Penambahan alokasi ini merupakan kali kedua setelah sebelumnya penambahan pertama dilakukan pada bulan Agustus menjelang Hari Raya Idul Adha. Penambahan tahap kedua ini diberikan sebesar 10 persen tambahan dari rata rata alokasi normal elpiji 3 Kg yang diberikan di 9 kabupaten tersebut,” jelas Roby.
Roby melanjutkan, hingga hari ini, Senin (03/09) penyaluran alokasi tambahan elpiji 3 Kg dalam operasi pasar ini sudah terserap 100% dan terjual habis setiap harinya di setiap lokasi di 9 Kabupaten tersebut. “Hari ini operasi pasar masih dilanjutkan di Kabupaten Sinjai dan Barru, sedangkan untuk lokasi lainnya sudah selesai disalurkan,” ujarnya.
Untuk menghindari pembelian di luar kewajaran ataupun penimbunan, pembelian elpiji 3 kg dalam operasi pasar ini dibatasi maksimal 1 tabung per konsumen dengan harga sesuai HET setempat. “Pembelian harus disertai dengan Kartu Keluarga (KK) dan pemilik KK tidak dapat diwakili, sehingga 1 KK hanya 1 tabung, agar penyaluran elpiji subsidi kepada masyarakat miskin tepat sasaran dan merata,” pungkas Roby.
Dalam operasi pasar ini Pertamina turut bekerjasama dengan Pemda dan aparat TNI – Polri setempat. “Kami mengucapkan terima kasih karena operasi pasar yang dilakukan telah berjalan lancar berkat kerjasama dan dukungan dari Pemda, Hiswana serta bantuan TNI dan Polri. Kami akan terus berkordinasi untuk memprioritaskan tambahan penyaluran elpiji 3 Kg subsidi ke wilayah-wilayah masyarakat kurang mampu,” ujar Roby.
Masyarakat dihimbau agar membeli elpiji di pangkalan resmi Pertamina. “Jika warga tidak mengetahui pangkalan-pangkalan di wilayahnya, silahkan menghubungi call center 1 500 000, kami akan informasikan,” himbau Roby. Masyarakat juga dapat menyampaikan masukan apabila menemukan indikasi pelanggaran oleh pangkalan melalui nomor call center tersebut. Setiap laporan akan ditindaklanjuti Pertamina.*