JAKARTA, PT Pertamina (Persero) memastikan secara umum kondisi pasokan BBM bersubsidi telah berjalan secara normal setelah dalam beberapa hari proses normalisasi pasokan berjalan pascapencabutan sementara kebijakan penjatahan BBM bersubsidi ke SPBU.
Sejak kebijakan pemerintah untuk menjatah BBM bersubsidi dicabut sementara pada 25 November 2012, Pertamina telah melakukan normalisasi pasokan BBM bersubsidi. Normalisasi pasokan tersebut memang memerlukan waktu tidak cukup sehari, apalagi di daerah-daerah luar Jawa yang minim infrastruktur atau di Jakarta yang kerap terkendala oleh kemacetan.
“Untuk normalisasi pasokan BBM bersubsidi kepada masyarakat memang perlu waktu. Namun, secara umum pasokan BBM bersubsidi saat ini sudah normal kembali,” tutur VP Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir.
Pertamina mengharapkan agar masyarakat tidak melakukan pembelian secara berlebihan karena pasokan BBM di SPBU sudah di atas pasokan harian normal. Pasokan BBM bersubsidi jenis Premium maupun Solar dalam sepekan terakhir telah mencapai rata-rata 102% dari pasokan normal, dan seharusnya cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Kami melihat adanya kecenderungan masyarakat membeli secara berlebih dan menimbulkan lonjakan permintaan seketika, salah satunya dipengaruhi oleh arus informasi yang begitu cepat ditangkap oleh masyarakat dan direspons dengan rush sehingga mengakibatkan stok BBM di SPBU cepat berkurang. Untuk itu, kami juga mengharapkan agar media sebagai penyampai informasi kepada masyarakat untuk secara proporsional melihat kondisi tersebut sehingga tidak memancing terjadinya aksi pembelian secara berlebih.”