JAKARTA - PT Pertamina (Persero) meraih pendanaan senilai US$2,5 miliar melalui penerbitan obligasi global yang terbagi ke dalam dua tranches, yaitu obligasi global bertenor 10 dan 30 tahun.
Pertamina merupakan perusahaan energi teritegrasi dari operasi hulu hingga hilir. Pertamina mendapatkan rating Baa3 (outlook stabil) dari Moody's, BB+ (outlook positif) oleh Standard & Poor's, dan, BBB- (outlook stabil) oleh Fitch.
Obligasi senilai US$1,25 miliar yang akan jatuh tempo pada Mei 2022 memiliki kupon 4,875% dan diterbitkan pada harga 99,414, dengan yield 4,950%. Obligasi jatuh tempo Mei 2042 diterbitkan dengan kupon 6,000%, pada harga 98,631 dan yield 6,100%.
Obligasi yang diterbitkan tersebut diharapkan mendapatkan rating yang setara dengan rating Pertamina sebagai perusahaan. Pertamina berniat untuk menggunakan obligasi tersebut untuk keperluan belanja modal dan keperluan operasional perusahaan.
Penawaran obligasi Pertamina mendapatkan respons positif dari investor global. Permintaan investor pada masa penawaran mencapai US$9,3 miliar, atau mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) hingga lebih dari 3,7 kali.
Hal ini menunjukkan investor masih menaruh kepercayaan pada Pertamina, di mana sebelumnya Pertamina sukses menawarkan obligasi global senilai US$1,5 miliar pada Mei 2011. Berdasarkan penyebaran geografis, obligasi bertenor 10 tahun terserap oleh investor dari kawasan Asia sebanyak 47%, Eropa 24%, dan investor asal Amerika Serikat 29%.
Berdasarkan institusi, sebanyak 62% dari obligasi tersebut diserap oleh manajer investasi, 15% perbankan, 8% lembaga asuransi dan dana pensiun, serta 7% bank sentral dan lembaga pengelola investasi negara, serta 8% private bank.
Adapun obligasi dengan tenor 30 tahun sebanyak 32% diserap oleh investor asal Asia, 23% Eropa, dan 45% Amerika Serikat. Sebesar 75% dari obligasi tersebut dialokasikan ke manajer investasi, 7% perbankan, 10% lembaga asuransi dan dana pensiun, 2% bank sentral dan lembaga pengelola investasi negara, dan 6% oleh private bank.
Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengapresiasi kesuksesan penerbitan obligasi global tersebut. "Kami telah menjadikannya sebagai benchmark. Obligasi Pertamina ini merupakan obligasi dengan kupon terendah dari seluruh obligasi global yang diterbitkan perusahaan asal Indonesia di pasar keuangan internasional saat ini.
Penerbitan Global Bond ini mencerminkan besarnya dukungan investor internasional kepada Pertamina serta pengakuan investor terhadap prospek Pertamina di tahun-tahun mendatang."
Barclays Bank PLC, Citigroup Global Markets Limited, dan The Hongkong dan Shanghai Banking Corporation Limited bertindak sebagai joint bookrunners dan joint lead managers dalam transaksi ini. Adapun, PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas bertindak sebagai co-managers.