Dumai – Setelah menjalani masa pendidikan Safetyman & Welder selama 6 hari, sebanyak 65 pemuda yang dididik dalam Program CSR Pertamina Refinery Unit (RU) II dinyatakan lulus untuk menjadi tenaga kerja professional pada bidang Safetyman & Welder. Hal tersebut disampaikan pada acara penutupan program CSR pada Kamis (30/8) sore di Gedung Diklat Pertamina.
Hadir mewakili manajemen Pertamina RU II, Setia Abdi yang merupakan Manager Maintenence, Planning & Scheduling menyampaikan apresiasi kepada para peserta yang telah menunjukkan komitmen dan keseriusannya sehingga berhasil menyelesaikan masa pendidikan dengan sangat baik.
“Kami ucapkan selamat kepada para peserta yang mayoritas merupakan pemuda-pemuda yang ada di Kota Dumai, karena telah menyelesaiakan masa pendidikan Safetyman & Welder yang merupakan program CSR Pertamina,” kata Abdi.
Pertamina berharap apa yang diberikan kepada para peserta bisa menjadi bekal dan modal bagi mereka untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja khususnya untuk perusahaan-perusahaan industri di Kota Dumai, termasuk Pertamina. Sehingga nantinya apa yang menjadi tujuan utama dari program ini bisa tercapai yakni menekan angka pengangguran di Kota Dumai, khususnya pada usia produktif yaitu anak muda.
Muhammad Djunaedi (18 tahun) yang menjadi dalah satu peserta Safetyman menyampaikan terima kasihnya kepada Pertamina yang menyelenggarakan program pelatihan ini.
"Saya merasa senang sekali bisa mengikuti program ini, banyak ilmu dan pengalaman yang saya dapat dari instruktur yang sudah ahli di bidangnya," kata Djunaedi.
Ia berharap setelah ini dirinya bisa segera bekerja khusunya melakukan pekerjaan di lingkungan Pertamina.
Hadir pada kesempatan yang sama Jr. Officer CSR RU II, Kevin Kurnia menambahkan sebagai keberlanjutan program, bagi 20 peserta terbaik akan diberikan kesempatan Praktik Latihan Lapangan (PLL) dan juga diberikan bantuan insentif pembinaan.
“10 peserta terbaik dari program Safetyman dan 10 peserta terbaik dari program Welder akan kami berikan kesempatan PLL selama 1 bulan dan juga bantuan insentif pembinaan sebesar Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah) untuk masing-masing peserta. Direncanakan akan dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2018,” kata Kevin.
Setelah masa pendidikan selesai Pertamina berharap para peserta dapat memepertahankan dan menjaga kekompakan juga silaturahim yang terbentuk selama pendidikan, salah satunya dengan membuat satu forum komunikasi.
“Tidak hanya sampai sini, kami berusaha untuk membina dan memonitor terus perkembangan para peserta pelatihan yang sudah lulus ini melalui forum komunikasi tersebut. Sehingga target program ini benar-benar dapat tercapai,” tutup Kevin