JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menjamin pasokan BBM dan LPG selama Hari Raya Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 aman. Untuk menghadapi libur perayaan Natal dan Tahun Baru tersebut Pertamina memproyeksikan konsumsi BBM dari berbagai produk naik antara 7% hingga 20%.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro menyatakan peningkatan konsumsi selama periode 22 Desember 2016 sampai dengan 8 Januari 2017, paling tinggi terjadi pada Pertalite yang diperkirakan naik 20% dari konsumsi normal menjadi 34.481 kilo liter/hari. Adapun, konsumsi Pertamax akan naik 15% menjadi 33.192 kilo liter/hari, sementara Avtur naik 9,7% menjadi 12.430 kilo liter/hari.
Peningkatan tipis terjadi pada konsumsi Premium dimana diproyeksikan naik 7% menjadi 40.313 kiloliter/hari. Satu-satunya BBM yang alami penurunan konsumsi adalah Solar, yaitu turun 3% menjadi 37.924 kiloliter/hari karena kebijakan larangan beredar untuk truk-truk angkutan barang selama masa libur Natal dan Tahun Baru.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Pertamina memastikan stok rata-rata BBM nasional saat ini berada pada level rata-rata di atas 22 hari dan menjamin stok selalu dipertahankan pada level tersebut. Rincian stok BBM antara lain, Premium 19 hari, Solar 21 hari, dan Avtur 27 hari.
Konsumsi BBM diperkirakan akan meningkat pesat dan diperkirakan puncaknya pada tanggal 23,24 dan 26 Desember serta 30, 31 Desember dan 2 Januari 2017. Konsumsi LPG selama masa satgas secara nasional diperkirakan meningkat 7 % menjadi 22.889 metrik ton/hari dengan ketahanan stok rata-rata 18 15,4 hari.
“Puncak perayaan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 merupakan long weekend karena ada tambahan libur cuti bersama, sehingga mendorong mobilitas masyarakat memanfaatkan kesempatan ini untuk berlibur bersama seluruh keluarga,”jelasnya.
Untuk pengamanan stok BBM dan LPG selama Natal dan Tahun Baru, Pertamina telah membentuk Posko Satgas BBM dan LPG di Kantor Pusat dan seluruh kantor region Pertamina yang beroperasi aktif terhitung mulai 19 Desember 2016 hingga 9 Januari 2017. Pertamina juga memastikan terminal BBM dan SPBU beroperasi 24 jam, khususnya di jalur-jalur wisata atau pusat perayaan Natal dan Tahun Baru, memonitor stok BBM dan LPG di seluruh wilayah dengan sistem komputerisasi (Sistem Informasi Management Supply & Distribution), menyiapkan mobil tangki isi BBM dan LPG standby di SPBU di jalur rawan kemacetan, menyiapkan contra flow bekerjasama dengan Kepolisian untuk antisipasi stagnasi mobilitas mobil tangki BBM.
Pertamina juga akan menyediakan produk BBM non subsidi dalam kemasan, yaitu Pertamax dan Pertamax Plus kemasan 5,10, dan 20 liter dan Pertamina-Dex kemasan 10 liter di SPBU-SPBU yang selama ini belum melayani penjualan Bahan Bakar Khusus (BBK), serta menyiapkan sarana mobil pick up dan motor untuk mengantarkan BBK kepada konsumen yang terjebak di jalur macet.
Untuk ketahanan pasokan LPG, Pertamina telah melakukan stock build up dan menambah alokasi LPG PSO dan non PSO sekitar 15%, khususnya di Wilayah Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku-Papua. Pertamina juga tetap mengoperasikan SPBE dan Agen pada hari cuti bersama untuk memastikan pelayanan masyarakat tetap berjalan sesuai kebutuhan. Pertamina juga menunjuk agen dan pangkalan siaga dan memaksimalkan SPBU dan modern outlet sebagai etalase dan stabilisator harga Elpiji 3kg dan 12kg, serta penyediaan varian produk LPG baik LPG subsidi maupun non subsidi (Bright Gas) untuk kebutuhan LPG rumah tangga.